Inspirasi kali ini akan mereview tentang bisnis peternakan bebek (itik) petelur. Saat ini, usaha budidaya itik petelur belum sebanyak usaha ayam petelur. Memang, kebutuhan pasar akan telur ayam berbanding jauh dengan kebutuhan telur bebek.
Bebek atau itik lebih dibudidayakan sebagai penghasil daging untuk konsumsi. Hal ini dikarenakan proses penggemukan dan pembesaran itik dianggap lebih mudah daripada mengharapkan itik jadi penghasil telur.
Namun lain halnya dengan kisah sukses seorang Soemardji (46). Warga Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan ini sukses sebagai peternak bebek petelur. Usaha yang ditekuninya dengan pantang menyerah sejak tahun 1998 ini berbuah manis. Dengan modal awal tidak lebih dari 50 ekor bebek dan pernah mati semua terkenan wabah penyakit. Karena tidak putus asa, saat ini, Pak Marji (begitu ia akrab disapa), sudah memiliki sekitar dua belas ribu ekor bebek petelur dengan aset mencapai lebih dari setengah miliyar rupiah.
Setiap pagi sebelum subuh, sekitar sepuluh ribu ekor menghasilkan satu butir telur. Jadi total telur yang diproduksi setiap harinya adalah 1.000 Kg dengan harga satuan per butir adalah Rp. 1500. Jadi, jumlah yang dihasilkan perhari adalah Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah). Sedangkan biaya pakan dan operasional per hari sekitar Rp. 5.000.000,-. Artinya, pendapatan bersih tiap harinya adalah Rp. 10.000.000,- Kalau satu bulan? Ya, benar. Gaji satu bulan peternak bebek mencapai Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) tanpa hari libur. Luar biasa bukan? Ini melebihi gaji Presiden yang hanya delapan puluh juta perbulan. Bahkan, sebelum shubuh peternak bebek sudah gajian.
Itu baru pendapatan pokok dari telur bebek. Ada lagi pendapatan sampingan dari kotoran dan bebek afkir. Jadi banyak sekali nilai tambah yang diberikan. Meskipun setiap usaha pasti mengandung resiko seperti hama dan penyakit. Namun jika tindakan preventif (pencegahan) lebih dioptimalkan, maka hambatan apapun siap diterabas.
Untuk pemasaran telur bebek, anda tidak akan kebingungan mengingat banyak toko, warung makan, minimarket dan supermarket besar yang kekurangan stok telur bebek.
Nah, jika anda berminat, rintislah usaha budidaya itik petelur. Untuk modal investasi awal memang cukup besar. Anda dapat mengajukan kredit perbankan di sekitar anda dengan bunga yang ringan. Karena tidak ada usaha yang tanpa modal.
Perlu diperhatikan sistem budidaya yang intensif dan profesional. Mulai dari kandang, sanitasi, formulasi pakan, hingga penyediaan bibit indukan yang unggul harus diperhatikan. Kedisiplinan dalam pemberian pakan juga mutlak dan jangan sampai terabaikan jika anda tidak mau bebek-bebek anda tidak bertelur.
Bebek atau itik lebih dibudidayakan sebagai penghasil daging untuk konsumsi. Hal ini dikarenakan proses penggemukan dan pembesaran itik dianggap lebih mudah daripada mengharapkan itik jadi penghasil telur.
Namun lain halnya dengan kisah sukses seorang Soemardji (46). Warga Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan ini sukses sebagai peternak bebek petelur. Usaha yang ditekuninya dengan pantang menyerah sejak tahun 1998 ini berbuah manis. Dengan modal awal tidak lebih dari 50 ekor bebek dan pernah mati semua terkenan wabah penyakit. Karena tidak putus asa, saat ini, Pak Marji (begitu ia akrab disapa), sudah memiliki sekitar dua belas ribu ekor bebek petelur dengan aset mencapai lebih dari setengah miliyar rupiah.
Setiap pagi sebelum subuh, sekitar sepuluh ribu ekor menghasilkan satu butir telur. Jadi total telur yang diproduksi setiap harinya adalah 1.000 Kg dengan harga satuan per butir adalah Rp. 1500. Jadi, jumlah yang dihasilkan perhari adalah Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah). Sedangkan biaya pakan dan operasional per hari sekitar Rp. 5.000.000,-. Artinya, pendapatan bersih tiap harinya adalah Rp. 10.000.000,- Kalau satu bulan? Ya, benar. Gaji satu bulan peternak bebek mencapai Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) tanpa hari libur. Luar biasa bukan? Ini melebihi gaji Presiden yang hanya delapan puluh juta perbulan. Bahkan, sebelum shubuh peternak bebek sudah gajian.
Itu baru pendapatan pokok dari telur bebek. Ada lagi pendapatan sampingan dari kotoran dan bebek afkir. Jadi banyak sekali nilai tambah yang diberikan. Meskipun setiap usaha pasti mengandung resiko seperti hama dan penyakit. Namun jika tindakan preventif (pencegahan) lebih dioptimalkan, maka hambatan apapun siap diterabas.
Untuk pemasaran telur bebek, anda tidak akan kebingungan mengingat banyak toko, warung makan, minimarket dan supermarket besar yang kekurangan stok telur bebek.
Nah, jika anda berminat, rintislah usaha budidaya itik petelur. Untuk modal investasi awal memang cukup besar. Anda dapat mengajukan kredit perbankan di sekitar anda dengan bunga yang ringan. Karena tidak ada usaha yang tanpa modal.
Perlu diperhatikan sistem budidaya yang intensif dan profesional. Mulai dari kandang, sanitasi, formulasi pakan, hingga penyediaan bibit indukan yang unggul harus diperhatikan. Kedisiplinan dalam pemberian pakan juga mutlak dan jangan sampai terabaikan jika anda tidak mau bebek-bebek anda tidak bertelur.
Komentar
Posting Komentar