A. Penyiapan Lahan :
Kebun di Rumah :
1. Buat Galian Ukuran 50 cm X 50 cm X 50 cm
2. Taburi Kapur untuk mengatur keasaman ( Jika diperlukan )
4. Isi dengan lubang dengan campuran
- Media Tanam Jadi : 1 Karung ( tersedia di toko pertanian / penjual tanaman )
- Pupuk Kandang : 1 Karung ( Kambing / Sapi )
- Pasir : 1/2 Karung
4. Diamkan 7 s/d 10 hari, biar media terfermentasi dan tercampur baik, naungi agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
POT :
1. Carilah Pot Ukuran 50 cm X 50 cm X 50 cm ( untuk tahap awal boleh juga yang sedikit lebih kecil
2. Isi dengan lubang dengan campuran
- Media Tanam Jadi : 1 Karung ( tersedia di toko pertanian / penjual tanaman )
- Pupuk Kandang : 1 Karung ( Kambing / Sapi )
- Pasir : 1/2 Karung
4. Diamkan 7 s/d 10 hari, biar media terfermentasi dan tercampur baik, naungi agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
B. Pembelian bibit :
Pada umumnya bibit Anggur berasal dari stek batang. Ada beberapa ciri bibit yang baik :
1. Berasal dari batang yang cukup besar, min sebesar batang pensil.
2. Telah Terdapat min 2 tunas, dan lebih baik jika sudah memiliki sulur.
3. Daun berwarna hijau cerah dan rimbun,tidak kecoklat coklatan / layu.
Tips mencari bibit anggur
Belilah anggur pada penangkaran bibit yang resm atau toko tanaman, mis Trubus. Tetapi Jika di daerah anda kesulitan mendapatkan penjual bibit anggur, tetapi memiliki tetangga yang punya pohon anggur, cukup meminta batang anggur yang sudah coklat dan sebesar pensil.
Potonglah 2 s/d 3 mata tunas. Lalu tanamkan ke media yang sudah tersedia. Dalam waktu 7 s/d 14 hari, akan timbul tunas baru, calon pohon anggur.
Jika tidak memiliki tetangga yang punya pohon anggur, anda dapat menghubungi saya untuk mendapatkan bibit anggur secara gratis, dengan syarat mengambil bibit sendiri dan mengganti biaya perawatan ( air pam ), media dan pot..
Waktu penanaman sebaiknya sore hari agar pohon tidak akan kaget, dan jika pagi hari sebaiknya di tudungi terlebih dahulu beberapa hari.
1. Lubangi bagian tengah pot / lubang galian, sedalam dan selebar bungkus bibit anggur.
2. Buka bungkus/polybag bibit dengan hati hati, jangan sampai terbelah dua.
3. Masukan ke dalam lubang dan tutup dengan bekas galian media tanam
4. Buatlah lingkaran disekitar bekas tanaman, untuk memudahkan dalam penyiraman
5. Siram dengan air secukupnya.
Jangan memberikan pupuk tambahan hingga pohon mulai mengeluarkan tunas baru. Setelah mengeluarkan tunas, pohon bisa diberikan pupuk tambahan, untuk mempercepat proses pertumbuhan.
Perawatan
Di samping perhatian dan kasih sayang pemiliknya, anggur juga membutuhkan perawatan rutin. Perawatan yang penting adalah penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor setiap hari hingga tanaman berumur dua bulan. Anggur membutuhkan air yang banyak tapi jangan sampai tergenang. Karena itu lubang drainase diusahakan selalu berfungsi baik. Setelah berumur lebih dari dua bulan, frekuensi penyiraman dikurangi, cukup dua hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan dosis 10 gram per pot. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 10 hari dan diulangi selang 10 hari berikutnya hingga tanaman berumur 3 bulan. Setelah 3 bulan dosis dan selang pemberian ditingkatkan menjadi 15 gram per pot setiap 15 hari hingga tanaman berumur 6 bulan.
Setalah anggur berumur 6 bulan, pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK lengkap. Dosis pemberiannya adalah 10 gram per pot dengan selang waktu pemberian setiap 15 hari .
Pemangkasan Ada dua macam pemangkasan yang dilakukan pada tanaman anggur. Pemangkasan pertama adalah pemangkasan pembentukan tanaman. Pemangkasan ini dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan dengan syarat pertumbuhannya bagus. Bila pertumbuhannya kurang baik, sebaiknya pemangkasan ditunda hingga tanaman terlihat prima. Pertumbuhan yang baik ditandai dengan percabangan kokoh serta daun daun yang hijau dan rimbun.
Pemangkasan pertama dilakukan terhadap cabang primer pada bagian tanaman yang terletak 50 cm dari permukaan tanah. Pada bekas pemangkasan ini akan tumbuh cabang sekunder. Cabang sekunder ini lalu dipotong lagi dan tinggalkan dua cabang primer untuk dirambatkan pada rambatan yang telah tersedia. Satu cabang primer diarahkan ke utara dan cabang lainnya ke selatan. Selanjutnya percabangan ini diarahkan pada bentuk rambatan berupa huruf T, H, atau tangga.
Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan saat anggur sudah berumur setahun yang merupakan saat terbaik untuk dibuahkan. Sebenarnya pada umur 9 bulan anggur sudah belajar berbuah.namun pemunculan buah dini ini sering berpengaruh kurang baik pada kondisi tanaman, jadi sebaiknya dibuang saja.
Pemangkasan untuk merangsang buah dimulai dengan memangkas semua cabang sekunder serta merompes daun-daunnya. Setelah dipangkas, yang terlihat hanya cabang primer dan cabang-cabang sekunder yang runcing-runcing seperti taji. Tanaman tampak gundul tak berdaun. Dari cabang sekunder yang terpotong ini selanjutnya kan muncul tunas-tunas baru bakal cabang tersier.
Sekitar dua minggu setelah pemangkasan dan perompesan, ranting-ranting baru akan bermunculan disertai daun dan sulur. Sulur ini umumnya terbentuk di dekat tangkai daun ketiga, keempat, dan kelima. Dari semua sulur ini cukup dipelihara satu sulur terbaik untuk tumbuh malai bunga yang akan menjadi buah.
Perawatan Buah
buah anggur
Tidak seperti buah-buah lainnya yang bisa dibiarkan begitu saja, anggur membutuhkan perawatan khusus. Buah anggur tidak boleh terkena hujan lebat. Bila terlihat tanda-tanda hujan lebat, pot sebaiknya dipindah ke tempat ternaungi, dan dikembalikan ke tempat semula bila hujan reda.
Agar butiran buah besar-besar, dompolan buah perlu dijarangkan. Penjarangan sudah harus dilakukan sejak butiran buah seukuran biji kedelai atau 1,5 bulan setelah dirompes. Cukup sisakan sekitar 40-50% saja. Penjarangan berikut dilakukan setelah butiran buah seukuran biji jagung. Namun penjarangan kedua ini tidak mutlak dilakukan karena hanya bersifat kontrol terhadap buah yang busuk, masih kecil, atau bentuknya tidak normal.
Buah yang mulai membesar juga memerlukan perawatan. Untuk menghindarkan buah dari gangguan hama atau tangan tangan iseng, buah dibungkus dengan kertas koran, kantung semen, atau plastik warna merah. Pembungkusan dilakukan setelah tingkat kematangannya sekitar 10%. Pada ujung bungkus dibuat lubang aerasi agar lalu lintas udara tetap lancar.
Sekitar 105-110 hari sejak dirompes at
Komentar
Posting Komentar